Atsuta Shrine |
Atsuta Shrine adalah kuil
penting dalam sejarah Jepang , kuil ini diyakini berasal dari abad ke-1 dan
dipimpin oleh Sang Suci Atsuta Ohkami. Atsuta Shrine (Kuil Cahaya) dianggap
salah satu kuil paling suci di Jepang karena merupakan tempat dari Kusanagi-no-Tsurugi
(katana), sebuah pedang suci yang merupakan salah satu dari tiga benda suci Imperial
Regalia, dua yang lainnya adalah cermin di kuil Ise Jingu dan perhiasan di
Istana Kekaisaran di Tokyo. Kemungkinan besar pedang yang ada saat ini adalah replika,
karena seperti, pedang yang asli hilang dalam pertempuran laut Dan no Ura pada 1185 di lepas pantai
Shimonoseki.
Atsuta Shrine adalah destinasi
alias tujuan wisata nomor satu di Nagoya yang wajib dikunjungi, terutama pada
hari suci kuil di Tahun Baru dan pada saat dilangsungkannya acara Shichi-Go-San festival. Shichi-go-san, yang secara harfiah bisa
diartikan 7-5-3, adalah perayaan yang diadakan pada tanggal 15 November ketika
seorang gadis berusia 3 tahun atau 7 tahun dan ketika anak laki-laki berusia 5
tahun.
Atsuta Jingu dikatakan
dikunjungi oleh berkisar 8-9 juta orang per tahun. Kuil ini pernah dibom dalam
Perang Dunia II tapi kemudian kemudian dibangun kembali oleh pemerintah Jepang pada
tahun 1950-an. Atsuta Jingu dipandang sebagai pelindung pertanian daerah. Salah
satu fakta yang mendukung benarnya statemen tersebut adalah dengan selalu
diadakannya festival kuil dimana pada saat prosesi berlangsung dana yang
dihabiskan bisa dikatakan mewh dan salah satu prosesiny adalah penanaman
tanaman tani secara simbolis. Sepanjang tahun lebih dari 70 festival diadakan
dalam aula besar kuil dengan festival utama diadakan pada tanggal 5 Juni.
Alasan lainnya kuil ini
disakralkan adalah dengan keberadan sebuah pohon kamper tua raksasa berusia 1.300
tahun yang konon katanya ditanam oleh seorang pendeta Buddha yang terkenal
Kobou Daishi, keberadaan Teater Noh, dan Bunka-den, gudang harta museum yang dipenuh
lebih dari 4.000 aset budaya yang sangat berharga dan penting bagi Jepang,
terutama pedang.
Jika anda berkunjung ke
sini, Anda dapat melihat banyak ayam berkeliaran. Saya kurang tahu apa
relevansi ayam dengan kuil ini, keberadaan mereka tidak jelas. Tapi saya pikir
ayam-ayam ini mungkin nantinya digunakan sebagai sarana persembahan untuk
upacara tetapi ada juga yang bilang bahwa ayam-ayam ini adalah pertanda
kedatangan Amaterasu, Amaterasu adalah Dewi Matahari( Seperti anda tahu orang
Jepang Kuno menyembah matahari).
Jalan menuju Atsuta Shrine |
Jalan menuju Atsuta Shrine adalah
jalan berhutan yang diapit oleh sungai, sangat indah. Di ujung jalan ini anda
akan langsung sampai aula besar. Aula ini adalah tempat yang sangat indah dan
cocok untuk berjalan-jalan sambi menikmati suasana spritual yang ada di kuil
kuno ini. Disamping aula utama ini ada juga sejumlah kuil kecil di sekitar kurang
dikunjungi, tapi ada baiknya anda coba bertandang karena sub-kuil di kompleks atsuta
shrine juga sangat menyenangkan untuk liburan.
Gerbang Masuk Atsuta Shrine |
Jika anda berkunjung ke
Jepang, Atsuta Jingu berjarak sekitar 8 menit dengan berjalan kaki berjalan
kaki dari Jingu Nishi di Jalur Meijo dari kereta bawah tanah Nagoya, bisa juga 8 menit berjalan kaki dari JR Atsuta
(Tokaido Honsen line) atau 5 menit dari Stasiun Jingumae Meitetsu, bisa dicapai
selama 8 menit dari Stasiun Nagoya dengan Meitetsu Terbatas Express train . Jika Anda menghubungkan dari
Jingumae Station ke Jingu Nishi berjalan melalui kuil. Sebelah Barat dari
Atsuta Jingu adalah Nagoya Congress Center (tempat dari COP 10 konferensi),
Nagoya Gakuin University dan Shirotori Park.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar